Billboard yang menampilkan foto mantan presiden Oracle Chuck Phillips dan selingkuhannya, YaVaugnie Wilkins Namanya manusia, pastilah memiliki hasrat dalam hati. Tak terkecuali mereka yang sudah tergolong "matang", yakni para eksekutif andal yang menduduki posisi puncak di berbagai perusahaan teknologi informasi (TI).
Ada kalanya, hasrat tersebut membuncah di luar kendali. Sial buat orang yang bersangkutan apabila akibatnya adalah pelanggaran norma sosial dan diketahui publik. Bukan cuma malu, tuntutan hukum pun bisa dihadapi.
Nah, siapa saja para petinggi TI yang terlibat skandal seks dan apa "dosa" mereka? Berikut ini beberapa di antaranya, seperti dirangkum oleh Business Insider.
1. CEO Hewlett Packard Mark Hurd "menggoda" eks-model Playboy
Pada Agustus 2010, chief executive HP Mark Hurd mengundurkan diri dari perusahaan itu. Penyebabnya adalah tuduhan pelecehan seksual yang dilayangkan Jodie Fisher setelah Hurd mencoba mendekati kontraktor independen yang juga mantan model Playboy itu.
Menurut sebuah surat yang dikirim oleh pengacara Fisher, Hurd yang sudah beristri dan memiliki anak sempat mengajak Fisher ke kamar hotel dalam sebuah perjalanan bisnis tahun 2007.
Setelah melakukan penyelidikan independen, direksi HP menyimpulkan bahwa Hurd tidak melanggar ketentuan perusahaan terkait pelecehan seksual. Yang dilanggarnya adalah etika bisnis HP. Setelah mengundurkan diri, Hurd kini menjabat sebagai presiden Oracle.
2. Pendiri ChaCha Scott Jones dituduh selingkuh
Scott Jones adalah pendiri sekaligus CEO perusahaan mesin pencari ChaCha. Juli lalu, lewat Twitter, istri Jones menuduh pria itu berselingkuh dengan seorang asisten humas di ChaCha.
"Curhat" sang istri berlangsung beberapa lama. Kisah perselingkuhan itu pun dituangkannya dalam sebuah blog sehingga ramai menjadi konsumsi umum.
Jones menampik tuduhan itu. Berdasarkan tulisan yang diunggah ke blog sang istri minggu lalu, keduanya tampak sudah berbaikan.
3. Pemodal ventura Kleiner Perkins "mendiskriminasi" perempuan
Di pusat teknologi sekelas Sillicon Valley sekalipun, diskriminasi jender masih terjadi. Setidaknya itulah yang diklaim Ellen Pao, pegawai firma pemodal ventura Kleiner, Perkins Caulfield & Byers, telah dilakukan oleh tempat kerjanya.
Dalam tuntutan hukum yang diajukan pertengahan tahun lalu, Pao yang lulusan sekolah hukum Harvard menuding Kleiner "sengaja membatasi" peluang pegawai wanita untuk memajukan karier dan menduduki posisi strategis dalam perusahaan.
Pao juga mengaku telah mengalami pelecehan seksual yang dilakukan rekan sesama pegawai. Melengkapi tuduhan itu, Pao mengatakan bahwa keluhannya selama ini tak ditanggapi oleh pihak perusahaan.
Lima bulan setelah mengajukan tuntutan, perempuan 43 tahun tersebut hengkang dari perusahaan itu dan pindah ke situs komunitas online Reddit.
4. Foto selingkuh mantan presiden Oracle Chuck Philips dipajang di billboard
Bukan hanya istri, pasangan selingkuh pun bisa dibuat murka ketika hubungan sembunyi-sembunyi itu tak berjalan sesuai yang diharapkan. Akibatnya bisa malu besar buat si pria hidung belang, seperti yang dialami mantan presiden Oracle Chuck Philips ini.
Pada 2010 lalu, foto Philips yang sedang berduaan dengan seorang perempuan bernama YaVaugnie Wilkins tiba-tiba terpampang di sejumlah billboard di sejumlah kota besar di Amerika Serikat, termasuk New York, San Francisco, dan Atlanta.
Sebuah alamat situs web yang memuat album foto romantis Wilkins dan Philips turut dicantumkan di bawah foto berukuran besar dari dua sejoli itu.
Diduga, Wilkins yang tak lain merupakan pasangan selingkuh Philips sengaja memasang rangkaian billboard itu untuk mengekspos hubungan keduanya lantaran dibakar rasa cemburu.
Philips sendiri pada akhirnya mengaku selingkuh dengan Wilkins, tapi menambahkan bahwa hubungan mereka sudah tamat. Pria yang sempat masuk marinir ini sekarang masih terikat hubungan pernikahan dengan istrinya dan bekerja sebagai CEO di perusahaan software Infor.
5. Pendiri Intelius John Arnold bohong pada pengadilan soal tuduhan seks
Untuk menutupi kebusukan, segala cara bisa dilakukan pelaku tindak amoral, termasuk berbohong di bawah sumpah pada juri di pengadilan. Sudah bohong, eh, tetap ketahuan juga. Itulah yang dilakukan oleh pendiri perusahaan layanan informasi Intelius John Arnold.
Ceritanya, pada Februari 2009, Arnold dipanggil pengadilan untuk bersaksi dalam kasus prostitusi di sebuah klub erotis. Ketika ditanya apakah dia telah melakukan hubungan seks dengan para penari di klub tersebut, Arnold menjawab "tidak".
Setelah diselidiki lebih lanjut, diketahui bahwa Arnold ternyata telah berbohong. Kebohongan yang kedengarannya sepele itu membuahkan tuntutan hukum berujung hukuman penjara 45 hari dan denda 30.000 dollar AS.
Tuntutan hukum berdasar kebohongan pada dewan juri termasuk jarang terjadi di sistem pengadilan AS. Kejaksaan Negeri Paman Sam itu rupanya ingin memberi contoh lewat kasus Arnold agar perbuatannya tak diulang orang lain.
6. CEO Savvis menghabiskan miliaran rupiah di klub "topless"
Yang satu ini mungkin bukan skandal seks, melainkan soal hobi syur mantan CEO perusahaan komunikasi Savvis Robert McCormick.
Pada 2003, McCormick beserta tiga teman pria menonton pertunjukan erotis di bar topless Scores di New York. Alangkah kagetnya dia mendapati tagihan kartu kredit sebesar 241.000 dollar AS atau sekitar 2,5 miliar rupiah seusai menghabiskan malam di tempat itu.
McCormick kemudian menelepon perusahaan kartu kredit American Express dan mengaku telah menjadi korban tagihan palsu dan tak mau membayar. Ujung-ujungnya, American Express melayangkan tuntutan hukum atas McCormick yang lalu mengundurkan diri dari tempat kerjanya pada 2005.
Juru bicara Scores menerangkan bahwa para klien berduit di klub itu biasa menghabiskan "ribuan dollar" hanya untuk sebotol sampanye dan memberi tip untuk para penari. Adapun seluruh tagihan McCormick disebut telah memperoleh otorisasi dari yang bersangkutan.
7. Mantan eksekutif PayPal Keith Rabois terlibat pelecehan seksual
Di Silicon Valley, nama Keith Rabois dikenal sebagai eksekutif veteran yang pernah bekerja di PayPal, LinkedIn, dan Square. Namun kiprah terakhirnya di perusahaan yang namanya disebut belakangan itu terhenti dengan kurang mengenakkan.
Pasalnya, Rabois didera tuntutan pelecehan seksual yang dilayangkan salah satu pegawai Square. Dalam pengakuannya, Rabois mengatakan bahwa dia memang sudah menjalin "hubungan fisik" dengan si pegawai sejak sebelum bergabung ke kantor yang sama.
Hubungan itu rupanya terus berlanjut dan akhirnya membawa masalah untuk Rabois. Dia mengaku "salah menilai" dalam hal ini dan memutuskan untuk keluar dari Square ketimbang ikut menyeret perusahaan ke dalam kasus hukum yang melibatknnya.
Square merupakan perusahaan pembayaran digital yang didirikan oleh pendiri Twitter Jack Dorsey. Rabois yang bekerja di Square sejak 2010 membantu perusahaan itu berkembang, dari awalnya hanya memiliki 17 karyawan hingga kini mempekerjakan lebih dari 400 orang.
8. Mantan CEO TechCrunch Michael Arrington dituduh memerkosa
Beginilah jadinya kalau mantan pacar tak terima ditinggalkan.
April lalu, mantan CEO TechCrunch sekaligus pemodal ventura Michael Arrington dituduh telah melakukan kekerasan dan pemerkosaan terhadap mantan pacarnya, Jenn Allen.
Dua tudingan serius itu dilontarkan sendiri oleh Allen dengan cara yang tidak biasa: lewat sebuah posting di Facebook yang ditulis pukul 2 pagi dan komentar-komentar di blog.
Hal tersebut kemudian diangkat ke permukaan oleh media mainstream sehingga mencuatkan nama Arrington dan Allen di kalangan publik.
Arrington yang merasa tidak melakukan perbuatan seperti dituduhkan Allen lalu menggugat perempuan pengusaha itu atas "pencemaran nama baik". Menurut dia, Allen cuma emosi dan marah lantaran mantan pacarnya itu mulai menjalin hubungan dengan orang lain.
9. Bos Google Eric Schmidt ternyata "womanizer"?
Mantan CEO Google Eric Schmidt sudah menikah, tapi tinggal terpisah dengan istrinya lantaran sang istri merasa seperti "koper" dengan mengikuti Eric yang sering bepergian keliling dunia.
Mungkin lantaran itu, executive chairman berusia 58 tahun ini ramai disebut memiliki banyak pacar di luar pernikahan resminya.
Pacar Eric konon datang dari berbagai kalangan, mulai dari produser TV, presenter, hingga pianis asal Vietnam. Semuanya merupakan wanita muda yang sukses, glamor, dan datang dari "kategori usia tertentu".
Istri Eric, Wendy Schmidt, kabarnya sudah "menerima" pernikahan mereka yang bersifat "terbuka" dan tinggal sendiri di salah satu rumah pasangan itu di Massachusetts dan memfokuskan diri melakukan kegiatan amal. Eric sendiri menolak berkomentar mengenai hal ini.