[NB:Ini Hanya lelucon]
Sumber: http://kolom-inspirasi.blogspot.com
Jika Anda Bisa Mengetik dan Akses Internet, Anda Sudah Memiliki Syarat yang Cukup Untuk Menghasilkan Uang dari Bisnis Tiket Pesawat Online
Apakah anda sudah siap untuk Bergabung??
Hidup hemat akan tampak mengerikan, terutama bagi mereka yang terbiasa hidup untuk hari saja. Ketika seorang teman bertanya mengapa Anda pulang-pergi ke kantor setiap hari dengan menumpang taksi, Anda menjawab, "Setelah kesibukan yang benar-benar membuat stres, tak ada salahnya kan saya memanjakan diri?"
Hal itu memang tidak salah. Tetapi perlukah dilakukan setiap hari? Memilih sarana transportasi hanya menjadi salah satu contoh dari keputusan seseorang saat mengelola keuangannya. Bagaimana Anda menggunakan uang untuk makan, bersenang-senang, atau mengisi waktu, akan mempengaruhi kondisi keuangan Anda secara total. Jangan terkejut bila di akhir bulan Anda merasa selalu kehabisan uang.
Untuk itu, cobalah berkaca dari orang yang selalu hemat. Apa sih yang mereka pikirkan dengan memilih gaya hidup seperti ini? Selain karena bisa menabung lebih banyak, inilah yang mereka rasakan.
1. Kalau tidak hemat justru cemas
Orang yang hemat bukan berarti tidak mampu membeli sepatu yang mahal, atau makan di restoran fine dining. Tetapi mereka selalu berpikir, buat apa makan di restoran mahal kalau bisa makan di restoran kecil yang tak kalah enak? Kalau bisa naik kendaraan umum, mengapa harus naik taksi? Kalau mereka bisa berolahraga sendiri, untuk apa menyewa personal trainer? Orang lain mungkin tak mau repot hidup seperti ini, tetapi bagi orang yang hemat, sangat mengganggu bila harus mengikuti gaya hidup orang lain.
2. Sudah biasa hemat
Ada orang yang sudah dibiasakan hidup hemat. Tetapi bila Anda baru mau berusaha hidup hemat, itu juga baik. Orang yang hemat cenderung akan memilih sesuatu yang lebih murah. Kalaupun ia membeli sebuah barang mahal, benda tersebut benar-benar menjadi investasi baginya. Misalnya, membeli tas yang berkualitas dan akan memakai tas itu saja 10 tahun ke depan. Kalau Anda terbiasa ngopi di gerai kopi premium, mereka akan berpikir, "Segelas kopi dengan harga Rp 40.000 itu tidak masuk akal!"
3. Punya cara sendiri untuk bersenang-senang
Mereka tidak menghindari mal atau tempat-tempat hiburan, hanya tidak mengunjungi setiap akhir pekan. Mereka juga senang dengan kegiatan tawar-menawar harga di toko atau pasar tradisional. Di akhir pekan, mereka cukup bahagia dengan bermain dengan anak-anak di tempat tidur. Ingin nonton, mereka pilih nongkrong di depan TV saja sambil ngemil. Mal tidak selalu menarik bagi mereka. Berenang, bersepeda di taman kota di kompleks, melihat-lihat pameran flora dan fauna, atau berwisata kuliner di warung-warung yang bertanda "sudah dikunjungi Bondan Winarno" juga asyik buat mereka.
4. Tak suka repot
Bagi mereka, semakin sering membeli pernak-pernak -termasuk majalah, CD, DVD- sebenarnya hanya membuat rumah makin berantakan. Banyak pengeluaran enggak penting bukan saja menghambur-hamburkan uang, tapi juga merepotkan karena harus selalu membersihkan dan membereskan rumah dari pernak-pernik tersebut. Membeli sesuatu tentunya bukan sesuatu yang haram dilakukan, tetapi mereka cukup puas dengan apa yang mereka miliki.
5. Senang aja kalau bisa hemat
Dengan berhemat, mereka tetap bisa menikmati hidup sekaligus melihat saldo rekening tabungan semakin bertambah. Dan, itu menyenangkan. Mereka bangga dengan diri mereka karena tidak membuang-buang uang dan barang yang sudah dibeli tetapi tidak berguna. Jika orang lain gemar shopping, mereka juga puas karena barang-barang di rumah masih awet sehingga tidak perlu membeli yang baru.
PT Saratoga Investama Sedaya, a company owned by one of Indonesia's richest men Sandiaga Uno, plans to take over PT Mandala Airlines. The company still awaits the final result of the due diligence process.
Saratoga Investama Investment Manager, Devin Wirawan, said today that the due diligence will determine whether or not Saratoga will proceed into the acquisition.
"There is a room for cancellation, however, if we find problems during the process," he said.
Earlier, Saratoga set out to invest to Mandala Airlines by 51 percent of share ownership by setting up partnership with Singapore-based airline Tiger Airways.
(okezone.com)
Pembukaan rute baru penerbangan Sriwijaya Air dari Yogyakarta ke Indonesia Timur mendapatkan respon yang cukup baik dari penumpang. Pada penerbangan yang sudah dimulai 3 Juli lalu, load faktor mencapai 88 persen.
Commercial Director Sriwijaya Air, Toto Nursatyo mengatakan rute baru Yogyakarta-Surabaya PP, tidak semata membidik penerbangan dua kota tersebut, namun lebih jauh akan berlanjut ke Makassar, Sorong, dan berakhir ke Manokwari.
"Di Makassar penumpang juga dapat berlanjut ke Ternate dan Menado," kata Toto Nurastyo ketika dihubungi Tribun Jogja, Rabu (6/7).
Ia menjelaskan langkah Sriwijaya Air untuk membuka rute penerbangan ke Indonesia Timur, karena melihat minat mobilisasi masyarakat yang tinggi dari Yogyakarta ke Indonesia Timur, seiring dengan banyaknya anak muda yang menuntut ilmu di Kota Gudeg.
"Melalui slogan I Love Papua, Sriwijaya Air menetapkan tahun 2011 sebagai tonggak untuk memperluas jangkauan penerbangan ke wilayah timur Indonesia," tandasnya.
Pihaknya mengaku cukup puas karena penerbangan malam (night flight) yang ditawarkan oleh Sriwijaya Air kepada masyarakat, ternyata sudah mulai diterima. Terbukti pada penerbangan perdana langsung ada peminatnya.
"Perjalanan memang cukup jauh yakni memakan waktu 4,5 jam. Dengan solusi penerbangan malam kan penumpang tidak terasa capek, terlebih mereka tidak perlu mengeluarkan biaya lebih banyak untuk menginap karena bisa sembari istirahat," papar Toto.
Sriwijaya Air menggunakan Boeing 737 300 dengan kapasitas 141 seat. Hadirnya rute-rute baru dari Yogya ke Indonesia Timur, kata Toto diharapkan meningkatkan target pertumbuhan penumpang dari 7,1 juta penumpang pada 2010 menjadi 8,8 pada 2011.
"Sriwijaya sampai saat ini sudah memiliki 28 pesawat dengan perincian 14 boeing 737 300 400, 13 Boeing 737 200, dan pada tahun ini kami akan menambah tujuh pesawat baru mennjadi 35 pesawat," paparnya.
Sedangkan pada 2012, Sriwijaya yang berobsesi untuk mengekspansi wilayah Timur, akan mengorder 20 Boeing 737 800 terbaru. Tak hanya itu Sriwijaya juga akan mendatangkan jenis pesawat jet Embrayer E 190 buatan Brazil.
Jadwal Sriwijaya Air
Dari Yogyakarta menuju Papua
Yogyakarta (20.10) - Surabaya 21.00/23.30 - Makassar (02.20/04.30) - Sorong (07.45/08.30) - Manokwari (09.20/10.05)
(Tribunnews)
Maskapai penerbangan Merpati Nusantara Airlines berencana membuka empat rute penerbangan baru dari Bandung menuju empat kota besar lainnya. Keempat rute baru tersebut rencananya akan beroperasi setiap hari.
Rute baru tersebut yaitu Bandung-Semarang (dua jadwal penerbangan), Bandung-Halim Perdanakusumah (tiga penerbangan), Bandung-Tanjung Karang (Lampung) via Halim (2 penerbangan) serta Bandung-Yogyakarta (satu penerbangan).
"Rencananya penerbangan perdana ke empat rute tersebut akan dilakukan mulai Sabtu tanggal 9 Juli 2011 mendatang. Namun demikian untuk rute Bandung - Yogyakarta terbang perdananya sudah dilakukan sejak Februari lalu, tapi efektifnya mulai 9 Juli 2011," jelas Erly Agus Maulana, Sales Manager Merpati Distrik Bandung kepada wartawan, Rabu (6/7).
Dikatakan Erly, rencananya keempat rute baru tersebut akan menggunakan dua pesawat baling-baling MA-60 dengan kapasitas 54 tempat duduk yang masih baru baru dengan round di Halim Perdanakusumah dan Bandara Husein Sastranegara Bandung.
Dengan penambahan empat penerbangan baru itu maka Merpati akan memiliki tujuh rute dari Bandung. Sebelumya maskapai penerbangan ini juga melayani rute Bandung - Batam, Bandung - Surabaya, dan Bandung - Denpasar.
Pasar yang dibidik Merpati antara lain kalangan korporasi. Target konsumen di jalur ini 60 persen bisnis, 20 persen travel, 10 persen leisure, dan 5 persen perjalanan studi. Rute tersebut cukup potensial.
"Pada pengoperasian awal penerbangan kami menargetkan load factor bisa mencapai 80-90 persen, terutama untuk Bandung - Halim Perdanakusumah," kata Erly.
Sebagai tahap awal, sekaligus mendorong para pelanggan, pihaknya meluncurkan program tiket promosi Rp 199 ribu untuk jalur Bandung - Halim, Yogya, dan Semarang. Sedangkan Bandung - Lampung masih dalam tahap penyesuaian. Jalur Bandung - Semarang maupun Bandung - Yogyakarta ditempuh dalam satu jam 10 menit, sedangkan Bandung - Halim hanya 30 menit.
Pembukaan rute baru, lanjut Erly, akan mendorong potensi wisata yang ada di Kota Bandung. Rute penerbangan baru itu akan memudahkan para wisatawan untuk datang ke Kota Bandung.
"Saat ini Kota Bandung menjadi salah satu tujuan wisata yang sangat diminati wisatawan domestik maupun mancanegara, sehingga pembukaan rute baru akan memudahkan minat berwisata di Kota Bandung," katanya.