CARA MUDAH BERBISNIS TIKET PESAWAT

Jika Anda Bisa Mengetik dan Akses Internet, Anda Sudah Memiliki Syarat yang Cukup Untuk Menghasilkan Uang dari Bisnis Tiket Pesawat Online

BISNIS YANG BIASA TETAPI MEMILIKI POTENSI PENGHASILAN YANG LUAR BIASA

Apakah anda sudah siap untuk Bergabung??

Bergabung? silahkan klik disini

Jumat, 08 Februari 2013

Pengamat: SBY Sibuk Pikirkan Partai daripada Rakyat

Pengamat: SBY Sibuk Pikirkan Partai daripada Rakyat
Pengamat Politik dan Direktur Lingkar Madani Indonesia (Lima), Ray Rangkuti.

Pengamat politik, Ray Rangkuti, menilai Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam sepekan ini tidak memerhatikan rakyat Indonesia. Dalam lawatan di luar negeri pun, Presiden Yudhoyono malah sibuk memikirkan kepentingan masalah internal Partai Demokrat daripada rakyat.

"DPR seharusnya panggil Presiden. Soalnya, dalam seminggu ini tidak ada kebijakan politik Presiden buat rakyat. Presiden lebih memikirkan partai bukan rakyat," kata Ray di Media Center KPU, Jakarta, Jumat (8/2/2013).

Ray menambahkan, mekanisme DPR dalam memanggil Presiden Yudhoyono dapat ditempuh dengan rapat pimpinan. Pada rapat itu, pimpinan DPR harus meminta penjelasan pada Presiden Yudhoyono perihal tidak adanya produktivitas dalam bekerja untuk rakyat. Hal itu dapat dilihat dari kedatangan Presiden ke Tanah Air yang langsung memanggil petinggi Demokrat.

Menurut Ray, hal tersebut jelas menyalahi tugas dan fungsi Presiden sebagaimana diatur konstitusi. "Seharusnya setelah Presiden tiba di Tanah Air, dia langsung memimpin rapat kabinet, bukan rapat pemimpin Demokrat," ujarnya.

Ray menyampaikan, saat berada di depan Kabah pun Presiden Yudhoyono lebih mendoakan Partai Demokrat daripada rakyat. Hal itu dapat ditelusuri dari pesan singkat Presiden saat berdoa di depan Kabah yang ditujukan pada pemimpin partai, kecuali Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum. Presiden dalam pesan singkat tersebut, kata Ray, sama sekali tidak mendoakan rakyat Indonesia.

"Hal ini bisa jadi bukti pimpinan DPR untuk memanggil Presiden. Presiden SBY tidak fokus memikirkan 250 juta penduduk Indonesia," ujarnya.

Kutipan isi pesan singkat Presiden Yudhoyono kepada petinggi kader Demokrat itu adalah sebagai berikut:

  1. Berita SMS ini saya tulis persis di hadapan Kabah, di Masjidil Haram Makkah al-Mukarramah. Setelah alhamdulillah semalam selesai melaksanakan ibadah umroh , insya Allah sebentar lagi saya dan rombongan akan melanjutkan perjalanan ke kota suci Madinah al-Munawwarah, untuk sekaligus ziarah ke makam Rasulullah.
  2. Selama berada di Tanah Suci saya terus memohon petunjuk dan pertolongan Allah Swt, agar partai yang kita cintai dapat segera dibebaskan dari berbagi cobaan berat yang kita hadapi dewasa ini. Saya berharap saudara-saudara juga ikut berdoa dan memohon petunjuk dan pertolongan Allah Swt, Tuhan Yang Maha Kuasa, agar kita bisa segera menemukan solusi yang tepat, bijak dan bermartabat.
  3. Kepada Ses Wanbin, Ses Wanhor, Sekjen PD dan Ketua Fraksi PD DPR, supaya berita SMS ini disebarluaskan ke seluruh kader di tanah air, agar mereka juga ikut berdoa bersama bagi keselamatan dan kebaikan partai kita.
Pada Kamis (7/2/2013) siang kemarin, Presiden tiba di tanah air dan langsung pulang ke Puri Cikeas. Pada Kamis malam, Presiden Yudhoyono justru memanggil petinggi Partai Demokrat, yaitu Jero Wacik, Syarif Hasan, dan Roy Suryo. Pada hari ini pun, Presiden juga dijadwalkan kembali memanggil petinggi Demokrat, termasuk Ketua Umum Anas Urbaningrum.

Sumber: kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar