CARA MUDAH BERBISNIS TIKET PESAWAT

Jika Anda Bisa Mengetik dan Akses Internet, Anda Sudah Memiliki Syarat yang Cukup Untuk Menghasilkan Uang dari Bisnis Tiket Pesawat Online

BISNIS YANG BIASA TETAPI MEMILIKI POTENSI PENGHASILAN YANG LUAR BIASA

Apakah anda sudah siap untuk Bergabung??

Bergabung? silahkan klik disini

Jumat, 17 Februari 2012

Nasib Anak Adjie Massaid Usai Angie Dibui

detail berita
Angelina Sondakh (Foto: Heru/Okezone)

KETIKA Angelina Sondakh resmi menjalani proses hukum atas kasus suap Wisma Atlet SEA Games, bagaimana dengan nasib anak-anaknya? Siapa yang lebih berhak mengasuh mereka?
 
Penetapan status tersangka pada Angelina Sondakh atau akrab disapa Angie memang membuahkan pekerjaan rumah tersendiri. Selain karier politiknya yang harus disudahi, masa depan anak-anaknya pun menjadi perhatian besar baginya. Permasalahan pengasuhan dan segala hal yang berkaitan dengan buah hati tentu menjadi masalah lanjutan yang perlu dipikirkan.
 
Bercemin dari kasus tersebut, psikolog anak Seto Mulyadi menuturkan bahwa istri almarhum Adjie Massaid itu diharapkan mengambil langkah strategis dengan memberikan pengertian pada sang anak tentang statusnya saat ini. Komunikasi dari hati ke hati dengan sang anak dapat menjadi sarana komunikasi yang efektif untuk ditempuh.
 
"Sekarang pelan-pelan harus mulai berbincang dengan anak dari hati ke hati. Katakan hal tersebut pada buah hati dengan bahasa anak yang ringan," jelas pria yang akrab disapa Kak Seto saat berbincang dengan okezone melalui telepon selularnya, Kamis (9/2/2012).
 
Kak Seto menambahkan, dengan keadaan seperti ini posisi pengasuhan anak memang menjadi pertanyaan besar. Karenanya, perlu dibicarakan dengan jelas bagaimana dan pengasuhan selanjutkan diserahkan.
 
"Dalam hal ini, pengasuhan dapat diberikan pada keluarga yang terdekat, entah itu dari sisi keluarga Angie atau almarhum Adjie Masaid. Anak dapat memilih dengan siapa dia ingin tinggal melalui bahasa hati si anak," sambung Kak Seto.
 
Mengenai dengan siapa anak nantinya akan tinggal, hal itu menjadi hak sepenuhnya dari mereka. Tidak perlu ada paksaan pada mereka untuk menetapkan dengan siapa mereka perlu tinggal.
 
"Anak-anak bisa merasakan dengan feeling-nya dengan siapa mereka ingin tinggal," tutupnya

(okezone)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar