CARA MUDAH BERBISNIS TIKET PESAWAT

Jika Anda Bisa Mengetik dan Akses Internet, Anda Sudah Memiliki Syarat yang Cukup Untuk Menghasilkan Uang dari Bisnis Tiket Pesawat Online

BISNIS YANG BIASA TETAPI MEMILIKI POTENSI PENGHASILAN YANG LUAR BIASA

Apakah anda sudah siap untuk Bergabung??

Bergabung? silahkan klik disini

Kamis, 21 Juli 2011

Harga Selangit, H-3 Maskapai Full

CONTOH PRODUK ( E-TICKET )


Tiket pesawat untuk mudik Lebaran menjelang akhir Agustus 2011 sudah habis terpesan. Situs-situs resmi maskapai penerbangan, pada pantauan Kamis (21/7) sudah menutup penjualan untuk keberangkatan 27-28 Agustus (H-2 dan H-3 dengan asumsi lebaran jatuh pada 30 Agustus sesuai kalender).


Sementara, tiket yang masih tersedia untuk tanggal keberangkatan lain dijual dengan harga selangit. Bahkan, semua situs maskapai penerbangan memasang peringatan bahwa harga dapat berubah sewaktu-waktu. Sudah menjadi tradisi momen lebaran, Maskapai keruk keuntungan dengan menerapkan batas atas.

Tiket Garuda Indonesia pada 25 Agustus dengan rute Surabaya-Jakarta dibandrol dengan harga Rp 1,2 juta untuk kelas ekonomi dan Rp 3,2 jutaan untuk kelas bisnis/eksekutif. Bahkan, H+2 atau tanggal 1 September harganya masih di level tinggi itu. Harga ini hampir dua kali lipat dari harga saat ini yaitu ekonomi dikisaran Rp 900 ribu dan bisnis di level Rp 1,89 juta.

Di maskapai lain, Lion Air dengan rute sama hari ini harga tiket Rp 445 ribu untuk kelas ekonomi. Pada 25 Agustus nanti ada kenaikan tapi relatif sedikit yaitu Rp 551 ribu, tapi load factor-nya sudah hampir 90%. Artinya kursi tersisa tinggal sedikit.Sama halnya dengan kondisi di Batavia, harga rute Surabaya-Jakarta mencapai Rp 957.000 pada tanggal 25 Agutus dan pada 1 September harga tiket tujuan yang sama mencapai Rp887.000.

 Sementara untuk keberangkatan dari Jakarta misalnya, tiket AirAsia rute Jakarta-Jogjakarta untuk 26 Agustus, dibanderol Rp 735 ribu. Begitu pun tiket untuk Garuda Indonesia, dijual dengan harga selangit. Padahal untuk tujuan Jogjakarta, tarif pada 24 Agustus dibanderol Rp 657 ribu, meroket menjadi Rp 1,04 juta untuk 26 Agustus, dan turun lagi untuk 27 Agustus menjadi Rp 908 ribu.

Meski tiket mahal, tapi budaya mudik membuat konsumen tetap membelinya. Buktinya, tiket penerbangan yang dikeluarkan PT Garuda Indonesia untuk penerbangan tiga hari (H-3) sebelum Lebaran hampir terjual habis.  "Sudah dipesan 80 persen," kata Senior Manager Public Relation, Ikhsan Rosan.

Sejak Awal Juli 2011, PT Garuda Indonesia menambah frekuensi penerbangan pada rute ke kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta-Medan, Jakarta-Jogja, Jakarta-Surabaya, Jakarta-Balikpapan dan Jakarta-Makasar. "Kami telah menambah 10 persen frekuensinya," katanya. Ia juga memastikan, setiap penerbangan ini ditambah satu sampai dua penerbangan setiap harinya.PT Garuda, kata dia, juga menambah penerbangan tambahan atau extra flight untuk penerbangan ke Bali, Padang, dan Singapura. "Ini lebih perhitungan liburan," kata Ikhsan.

Terpisah, Kepala Biro Surabaya, Garuda Indonesia, Ismu Gito Waluyo mengatakan saat lebaran maskapai menerapkan tarif batas atas sehingga  tiket promosi dihilangkan."Namanya bukan kenaikan harga tiket, tapi kami menghapus tiket promo," ujarnya, Rabu (20/7).

Sementara dihubungi terpisah, Menurut Agus Soedjono, Senior Manager Corporate Communications Sriwijaya Air mengatakan pihaknya sudah jauh hari mulai mengurangi tiket promosi, tapi hanya untuk rute-rute tertentu."Itu lumrah dan semua maskapai melakukan hal yang sama, pasalnya momen lebaran tersebut arus penumpang udara meningkat tajam, jadi saatnya menambah pendapatan," katanya. Okupansinya pun kini mendekati 80% untuk kebrenagkatan H-4 hingga H- 2 lebaran.

Meski kenaikan tarif transportasi jelang lebaran biasa, tapi Menteri Perhubungan Freddy Numberi meminta maskapai penerbangan tidak terlalu banyak mengambil untung dari momen tahunan ini. "Saya pikir akibat bahan bakar mungkin ada kenaikan (tarif). Tetapi tidak banyak," katanya.

Dikatakan dia, untuk tarif kereta api dan kapal akan ada subsidi. "Kalau untuk penerbangan kita kasih batas atas dan batas bawah. Kita minta kepada mereka jangan terlalu banyak cari untunglah. Ambil yang di tengah-tengah karena ini untuk masyarakat," ujarnya.

Freddy mengatakan secara keseluruhan jumlah penumpang naik 3 persen dari tahun lalu. "15 Jutaan (penumpang)," kata politisi PD ini.Menurut dia, paling banyak peningkatan penumpang di angkutan penerbangan sekitar 15 persen.m15,m24,dtc

(Surabaya Post Online)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar